Saat Guru Tak Berdaya di Depan Muridnya

Mei 18, 2008 at 11:39 am 3 komentar

Sekedar buat renungan kita semua aja…. 😀

Kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi inspirasi kemerdekaan sejumlah negara di Asia Tenggara. Indonesia juga pernah dijadikan guru negara-negara tetangga. Mampukah bangsa ini mempertahankan itu semua?

“Indonesia adalah guru yang baik,” ujar Ketua MPR Hidayat Nurwahid, dalam Seminar Nasional 100 Tahun Kebangkitan Nasional, di JMC, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (18/5/2008).

Dikatakan Hidayat, negara-negara di Asia Tenggara merdeka setelah terinspirasi oleh kemerdekaan Indonesia. Hal tersebut lantaran proses kemerdekaan Indonesia berbeda dengan negara berkembang lainnya. “Kita ada semacam sumpah pemuda,” imbuhnya.

Demikian pula ketika sejumlah guru Indonesia diminta untuk mengajar di sejumlah sekolah di Malaysia. Hal tersebut, menurut mantan Presiden PKS ini sungguh membanggakan bangsa Indonesia. “Tapi sekarang kita mengirim TKW dan TKI ke sana,” sesalnya.

Di bidang bahan bakar minyak (BBM), menurut Hidayat, Petronas Malaysia juga belajar dari Pertamina. Dari proses belajar itu, Petronas akhirnya berkembang menjadi perusahaan yang sangat kuat. Terbukti dengan simbol menara kembarnya, dan mampu menyeponsori pertandingan kelas dunia seperti F-1.

Di bidang pangan, Indonesia pernah mengekspor beras ke beberapa negara ke Asia Tenggara seperti Vietnam. Ironisnya, justru Indonesia yang kini mengimpor beras dari Vietnam.

“Kalau Uber kalah dengan China itu nggak papa. Tapi kalau Thomas kalah dengan Korea yang urutannya ada di bawah Indonesia, kenapa? Padahal mereka (Korea) belajar dari sekolah Ragunan (sekolah atlet Indonesia),” keluhnya.

(sumber : Okezone)

Entry filed under: Nasionalisme, sosial.

PENTINGNYA SEBUAH ILMU MATERIAL Solusi Ringan Mengenai Kenaikan BBM

3 Komentar Add your own

  • 1. GR  |  Mei 18, 2008 pukul 3:43 pm

    Iri, miris campur prihatin plus sedih melihat kondisi Indonesia sekarang ini… 😦

    Balas
  • 2. ZA  |  Januari 9, 2015 pukul 2:56 pm

    Kalau menurut saya, ini karena rasa nasionalisme yang meluntur. Sangatlah berbeda cinta itu ketika di masa terjajah dan di masa kini. Lihat saja polah koruptor, pecandu narkoba, dan korban globalisasi yang ada di Nusantara! Tidak akan mengubah apapun jika hanya berbicara, bertindak dengan aksi nyata.
    Saya yakin, di antara pengecut-pengecut ulung, masihlah ada ksatria, hanya saja belum nampak. Hidup Indonesia!

    Balas
  • 3. Toko gamis syar'i murah online di cirebon  |  Februari 11, 2015 pukul 10:28 am

    Toko gamis syar’i murah online di cirebon

    Saat Guru Tak Berdaya di Depan Muridnya | .:.GEOMORPHOSIS.:.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke GR Batalkan balasan

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Sekilas Diriku

'Seorang manusia normal yang memiliki keinginan normal untuk menjadi orang yang tidak normal'

Banner


Awas Nanti Kepala Bocor

RSS Berita Bola

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Arsip