Masih Kecil Udah Nyanyi Cinta-Cintaan…

Februari 15, 2008 at 9:11 pm 21 komentar

Macet Lagi…
Macet Lagi…
Gara-Gara Si Komo Lewat
Pak Polisi Jadi Bingung
Orang-Orang Ikut Bingung

Ya… itulah sepenggal lirik lagu Si Komo ciptaan Kak Seto yang dahulu pernah menemani diri dan pikiran masa kecil saya yang dipenuhi oleh imajinasi dan fantasi indah dan menyenangkan.

Lagu yang memiliki tema ringan, mudah dinyanyikan dengan visualisasi klip yang bagus, lucu, menghibur dan mendidik. Memang lagu itu adalah salah satu lagu anak-anak yang bagus menurut saya. Waktu itu banyak sekali anak-anak kecil yang menghafal lagu ini.

Sekarang coba kita lihat lagu-lagu yang dihafal dan dinyanyikan oleh anak-anak kecil di sekitar kita. Saya tak sengaja mendengar penggalan lagu berikut yang sedang dinyanyikan oleh seorang anak kecil yang melintas di depan rumah saya ;

O…o… Kamu Ketauan
Pacaran Lagi
Dengan Dirinya
Teman Baikku…

Nah, itulah salah satu lagu anak zaman sekarang !!! 😀 . Sangat berbeda jauh mulai dari tema, diksi (pemilihan kata) dan susunan kalimat pembangun lirik dengan lagu anak saat saya kecil dulu. Kenapa anak-anak saat ini malah menyanyikan lagu-lagu cinta remaja bahkan dewasa ?? Kemana saja para pencipta lagu anak ??

Saya tidak tahu sama sekali tentang psikologi. Tapi saya yakin bahwa fenomena anak-anak zaman sekarang yang lebih senang mengonsumsi lagu-lagu remaja dan dewasa ini dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan sikap, mental dan perilaku mereka. Bayangkan saja dari sejak kecil (anu-nya aja masih segede korek api :mrgreen: ) mereka sudah ditanami dengan lagu-lagu cinta “cengeng” bahkan ada yang mengajarkan hedonisme dalam lagu-lagu tersebut. MAU JADI SEPERTI APA GENERASI MUDA NANTINYA ???

Saya di sini sangat prihatin terhadap anak-anak kecil saat ini. Sudah kebebasan bermain mereka sedikit demi sedikit dibatasi oleh sikap orang-tua yang over protective, kurangnya lahan bermain dan peraturan sekolah yang terlalu memberatkan. Mereka juga kini dibatasi perkembangan daya imajinasinya. Lagu-lagu yang mereka konsumsi saat ini hanya akan membuat perkembangan sikap dan perilaku yang tak wajar bagi anak-anak kecil sekarang ini.

Harapan saya adalah adanya kesadaran dari berbagai pihak yang memiliki kewajiban mendidik anak untuk lebih waspada, teliti dan cerdas dalam menyikapi hal ini. Memang ini hanya masalah lagu, masalah yang bisa dianggap sepele. Tapi sekali lagi, saya sangat yakin masalah lagu anak-anak ini pasti akan memberikan dampak yang sangat besar bagi anak-anak kecil saat ini…. (bagi yang ngerti psikologi atau semacamnya bisa ngebantu untuk memberikan pemaparan ilmiahnya 😀 )

Entry filed under: Manusia, pengalaman pribadi, Seni dan Budaya.

Sedikit Tanya Bagi Pencinta Lingkungan Kelompok Kecil di Dalam Kelompok Besar

21 Komentar Add your own

  • 1. secangkirkopisusu  |  Februari 15, 2008 pukul 11:56 pm

    Disini peran ortu sangat penting tak lepas juga lingkungan dan pergaulan…. yang utama tanamkan agama sejak dini untuk proteksi… wasalam

    Balas
  • 2. maxbreaker  |  Februari 16, 2008 pukul 3:28 pm

    ga beda sama anak-anak kecil di lingkungan saya bro…
    nyanyinyah lagu-lagu dewasa, malah banyak yang udah suka bilang kata-kata kotor…

    Balas
  • 3. Landy  |  Februari 16, 2008 pukul 7:00 pm

    Amien , semoga keinginannya tercapai, tapi rasanya aga sulit karena arus kemajuan dah begitu pesat

    Balas
  • 4. Cabe Rawit  |  Februari 16, 2008 pukul 7:58 pm

    Yah… kesempatan anak-anak buat mengakses hal-hal yang sebenarnya masih belum waktunya sudah sebegitu terbukanya… makanya ane perhatikan banyak anak yang “dewasa” sebelum waktunya. Lagi-lagi dibutuhkan kebijakan dan perhatian orangtua… 😥

    Balas
  • 5. Cynanthia  |  Februari 17, 2008 pukul 8:30 pm

    Ah, rupanya bukan saya saja yang berpikiran seperti ini.

    Kalau di daerah rumah saya sini (di daerah kampung), cukup parah. Rumah saya dekat masjid, dan setiap kali saya selalu dengar anak-anak kecil nyanyi itu. Parahnya, bahkan pas lagi adzan Maghrib dan Isya (bahkan sampai waktu shalat) mereka nyanyi itu keras-keras sampai saya stres berat. 👿

    Balas
  • 6. BLOGIE  |  Februari 17, 2008 pukul 9:37 pm

    kasian anak-anak zaman sekarang… 😦

    Balas
  • 7. ardianto  |  Februari 19, 2008 pukul 9:07 pm

    Sekarang nggak ada yang bikin lagu buat anak-anak lagi…
    Nggak ada lagi Sherina kecil, Agnes Monica kecil, Trio Kwek-Kwek, atau Ria Enez dan Susan….
    Ke mana musisi yang peduli anak-anak?
    Anak-anak juga butuh hiburan kk…

    Balas
  • 8. atmo4th  |  Februari 20, 2008 pukul 8:56 am

    Cilukba, mmuaaaah,,

    haha inget banget waktu itu maissy,, [walaupun langsung saya ganti karena lebih tertarik untuk main di luar rumah]

    budak leutik jaman ayeuna, leutik-leutik geus ng***** deui,, bah!

    Balas
  • 9. aRya  |  Februari 20, 2008 pukul 12:36 pm

    anak jaman karang beda bozzz

    Balas
  • 10. Hedwig™  |  Februari 21, 2008 pukul 6:03 pm

    jaman dulu cuman bisa nonton TVRI. Hari ini mereka bisa memilih nonton dari banyak channel yang tersedia.
    Saat saya masih kecil, juga doyan koq nyanyi lagi koes-plus

    Balas
  • 11. Spitodsaurus Rex  |  Februari 21, 2008 pukul 9:49 pm

    Memang menyedihkan.. Yang dibutuhkan adalah penyanyi macam dea ananda atau sherina.. sayang udah enggak ada lagi.. kenapa, ya? aku menyalahkan mtv.

    Balas
  • 12. vierz  |  Februari 21, 2008 pukul 11:02 pm

    itulah fenomena yg bikin khawatir…aku klo ntar punya anak ga bole nyanyi2 yg ga guna gitu hihihih…

    Balas
  • 13. vierz  |  Februari 21, 2008 pukul 11:05 pm

    sorry lupa ninggalin link blog, salam kenal ya 🙂

    Balas
  • 14. Donny Reza  |  Februari 23, 2008 pukul 5:57 am

    Huehehe, anak-anak sekarang memang dipaksa untuk ikut trend-trend orang dewasa. Sekarang mana pernah saya denger lagu anak2 di TV lagi? ya wajar aja sih…

    Balas
  • 15. deking  |  Februari 23, 2008 pukul 9:01 am

    Ya itulah bro … faktor lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan di sini dalam artian luas, yaitu bisa mencakup tayangan televisi dan juga media2 lainnya.

    Dalam kondisi seperti ini tentu saja orang tua tidak bisa kita tuntut untuk memberikan pengawasan secara terus menerus. Kita tidak bisa semena-mena menyalahkan orang tua. Tetapi yang paling jelas memang pembentukan pondasi pendidikan dini yang kuat itu sangat penting.

    BTW saya jadi ingat tayangan Empat Mata dengan tema film horro.
    Ketika X Punjabi (;upa nama lengkapnya) bercerita tentang 4 faktor utama yang dia banggakan dari film horror hasil produksinya yang meliputi: hiburan, kejutan, humor dan horror.

    Lalu Tukul bertanya dimana letak unsur pendidikan…
    Eh dengan santainya si Punjabi tsb menjawab kalau mencari pendidikan ya di sekolah karena film itu sumber hiburan, bukan pendidikan.

    Yang lebih mantap, Tukul memberikan argumen lagi kalau justru film bisa dijadikan sumber pendidikan yang bagus karena seringkali tontonan itu dijadikan sebagai tuntunan oleh para penontonnya.

    BTW mantap bro … benar2 pengamat sosial yang mantap

    Balas
  • 16. boboks  |  Maret 1, 2008 pukul 1:15 pm

    Lamun ayeuna mah buluan saeutik ge geus karawin euy…..

    Balas
  • 17. chotib  |  Maret 4, 2008 pukul 9:53 pm

    hmmm iya-yach.. cuma odong-odong yang sering lewat dirumah gw yg sering nyetel lagu anak-anak musti dikasih perghargaan tuch tukang odong2.. Hidup odong-odong…!!

    Balas
  • 18. Irin  |  Maret 14, 2008 pukul 9:00 pm

    iya ni..
    gerah bgt negeliat anak – anak yang udah dewasa sebelum waktunya..
    koq ga ada lagu anak – anak lagi kaya waktu aku kcil yah??
    kan kasian anak – anak zaman skarang ga punya lagu,tar lama – lama malah ilang identitas anak – anaknya lagi..

    Balas
  • 19. al  |  Maret 18, 2008 pukul 10:48 pm

    kasihan yah yo anak zaman sekarang,
    sudah dewasa sebelum waktunya …
    malahan dunia musik juga malah makin jadi ama lagu2 keluaran band…n rata2 lagu cinta2an lah…hugh…untung saia sudah besar..huhueu,,piss

    Balas
  • 20. amanda  |  Mei 7, 2008 pukul 6:36 pm

    waah!!
    setubuh akang!

    kapan ya bangkit Papa T. Bob yang baru…
    :day dreaming:

    Balas
  • 21. ngbtmek  |  Mei 17, 2010 pukul 9:07 am

    No6aZd rwydpuaufqyn, [url=http://yhdtmerucbwx.com/]yhdtmerucbwx[/url], [link=http://vvhrevuqphnz.com/]vvhrevuqphnz[/link], http://zecafepwpwsm.com/

    Balas

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to the comments via RSS Feed


Sekilas Diriku

'Seorang manusia normal yang memiliki keinginan normal untuk menjadi orang yang tidak normal'

Banner


Awas Nanti Kepala Bocor

RSS Berita Bola

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Arsip